Kini telah hilang dariku sebutir permata
yang pernah menyinari hidupku
lenyap jua payung cinta yang menjadi naungan mengadu beban dan harapan
kenangan bersamanya yang terindah kini menjadi sejarah diri yang abadi
dan dalam kesepian ini daku dihimpit pelbagai masalah yang mendatang
namun pada tuhan selalu ku sandarkan harapan
doa dan sujud tak jemu ku persembahkan
kerna ku tau dialah segalanya yang Maha Empunya Kudrat dan Iradat
andai diperintah jadi maka jadilah
pasti dihujung sana akan terbit sirna kebahagiaan buat diriku
bagaikan setelah biduk berlalu kiambang kan bertaut semula
Thursday, November 12, 2009
JUJUR
Tika ini ku nantikan sebuah kejujuran
kejujuran dalam perhubungan
ketelusan dalam percintaan
pegangan pada perkataan
walau perit pedih jawapan
aku tetap menerima dengan hati lapang
tiada langsung kesumat mahupun dendam
kerna aku juga insan kerdil hamba tuhan
bukannya perkasawan yang takbur dan berjiwakan syaitan
atau seorang maharaja yang kejam
yang mendabik dada konon dialah tuhan alam
dan menyeru segala makhluk agar padanya diberikan kepatuhan
tidak..aku bukanlah begitu wahai teman
yang ku mahukan masih sebuah kejujuran
jika kasihmu padaku..katakan
dan jika pilihanmu bukan padaku juga..lafazkan
kerna aku masih bisa bernafas kencang
kerna aku telah lama memahamkan
bahawa hakikat pada sebuah kebenaran
walaupun pahit haruslah tetap ditelan
kejujuran dalam perhubungan
ketelusan dalam percintaan
pegangan pada perkataan
walau perit pedih jawapan
aku tetap menerima dengan hati lapang
tiada langsung kesumat mahupun dendam
kerna aku juga insan kerdil hamba tuhan
bukannya perkasawan yang takbur dan berjiwakan syaitan
atau seorang maharaja yang kejam
yang mendabik dada konon dialah tuhan alam
dan menyeru segala makhluk agar padanya diberikan kepatuhan
tidak..aku bukanlah begitu wahai teman
yang ku mahukan masih sebuah kejujuran
jika kasihmu padaku..katakan
dan jika pilihanmu bukan padaku juga..lafazkan
kerna aku masih bisa bernafas kencang
kerna aku telah lama memahamkan
bahawa hakikat pada sebuah kebenaran
walaupun pahit haruslah tetap ditelan
Mawar Berduri
Kala sendirian menyapa
kenangan indah menjelma di mata
mengimbau ceritera cinta kita
gurau senda bersama
bisa mengubat hati lara
namun...
kau kini mawar berduri
sungguhpun aku ingin memetiknya
tapi durinya pasti memberi luka
katamu akan menyingkir duri itu
katamu biarlah aku mendekatimu
tanpa binasa..tanpa luka
tapi waktu bersilih masa
duri itu tetap mengikat jua
Purnama demi purnama
penantian yang entah bila
kenangan indah menjelma di mata
mengimbau ceritera cinta kita
gurau senda bersama
bisa mengubat hati lara
namun...
kau kini mawar berduri
sungguhpun aku ingin memetiknya
tapi durinya pasti memberi luka
katamu akan menyingkir duri itu
katamu biarlah aku mendekatimu
tanpa binasa..tanpa luka
tapi waktu bersilih masa
duri itu tetap mengikat jua
Purnama demi purnama
penantian yang entah bila
Tuesday, November 10, 2009
merah itu saga

tapi ada terasa frust sikit bila Kelantan kalah walaupun saya bukanlah peminat tegar bola sepak..namun sebagai manusia yang hidup di atas rahmat Illahi maka kita haruslah sentiasa menerima Qada' dan Qadarnya..setiap perlawanan adatnya sejak azali lagi harus ada yang tewas..namun perjuangan itu perlu diteruskan kerna sunnatullah itu sendiri mahukan umat islam untuk mencipta hari-hari yang lebih baik dari semalam..so tiada putus asa mahupun putus harap dari rahmat tuhan...sebagaimana selalu diingatkan dalam Kitab yang Teragung mafhumnya " Serulah kepada Tuhan kamu, nescaya akan dimakbulkan segala doa-doa".
Monday, November 9, 2009
Talkin Cinta
Kala termakbulnya lafaz akad itu
maka akan diaraklah jenazah cinta kita
menuju ke lahad abadi diiringi airmataku
Dan tika itu juga akan meraung
dan merataplah segala unggas dirimba
burung dilangit dan ikan di lautan sepi
yang tau dan mengerti kesetiaan cintaku padamu
lalu dikuburkan dalam liang yang amat sempit
dan menghimpit hingga hancurlah segala hati dan jiwa
serta seluruh anggota
lalu dibacakan talkin cinta
dari puisi-puisi dan madah-madah rindu
yang pernah ku puitiskan padamu
dan akan dihitungkan segala kenangan
pahit dan manis menjadi bekalan diri ke akhirat yang abadi
maka akan diaraklah jenazah cinta kita
menuju ke lahad abadi diiringi airmataku
Dan tika itu juga akan meraung
dan merataplah segala unggas dirimba
burung dilangit dan ikan di lautan sepi
yang tau dan mengerti kesetiaan cintaku padamu
lalu dikuburkan dalam liang yang amat sempit
dan menghimpit hingga hancurlah segala hati dan jiwa
serta seluruh anggota
lalu dibacakan talkin cinta
dari puisi-puisi dan madah-madah rindu
yang pernah ku puitiskan padamu
dan akan dihitungkan segala kenangan
pahit dan manis menjadi bekalan diri ke akhirat yang abadi
resah
Bintang yang bertaburan indah
kini hilang sinarnya dilindung awan kelabu
pasir memutih kini hilang dilanda ombak pasang
walaupun daratan masih beradu
Desiran ombak memukul pantai keras menerjah batu-batu
bagai kecewa menghempas dadaku
sunyi camar dari siulan riang
walau sinar rembulan masih gagah menyuluh kelam
Begitu juga diumpamakan cinta kita
retak menanti belah
pecah menanti berderai
bagai berkecainya sinar mentari mencacah tanah
walau besar pada faedah
kini hilang sinarnya dilindung awan kelabu
pasir memutih kini hilang dilanda ombak pasang
walaupun daratan masih beradu
Desiran ombak memukul pantai keras menerjah batu-batu
bagai kecewa menghempas dadaku
sunyi camar dari siulan riang
walau sinar rembulan masih gagah menyuluh kelam
Begitu juga diumpamakan cinta kita
retak menanti belah
pecah menanti berderai
bagai berkecainya sinar mentari mencacah tanah
walau besar pada faedah
Friday, October 30, 2009
Luka Yang Berdarah kembali
Betapa hati ini terguris untuk sekian kalinya
Mawar merah yang menitiskan embun dihujung tangkainya
Rupanya hanyir darah yang menutupi kelopaknya
Kini sendu dan pasrah bertandang lagi untuk kesekian kalinya
Bukan ku salah pada takdir yang menemukan kita
Namun ku sesali pada diri yang terlalu mendambakan cinta setia
Ku sangka permata telah didalam genggaman
rupanya kaca yang membara kepanasan
jiwa merintih terluka
hati menangis sengsara
marah bukan kepalang, jiwa tidak tenteram
namun ku sedar ia jua dari tuhan
andai ini hukuman buat diri yang pernah terlupa
akan ku ratib bermunajat padamu ya tuhan
agar cintaku padamu tiada berbolak-bolakan
dan didalam nafas telekuku ku akui dan doakan
atas nama dikau yang bersifat dengan segala kesempurnaan.
Ampunkan aku Ya Tuhan…….
Mawar merah yang menitiskan embun dihujung tangkainya
Rupanya hanyir darah yang menutupi kelopaknya
Kini sendu dan pasrah bertandang lagi untuk kesekian kalinya
Bukan ku salah pada takdir yang menemukan kita
Namun ku sesali pada diri yang terlalu mendambakan cinta setia
Ku sangka permata telah didalam genggaman
rupanya kaca yang membara kepanasan
jiwa merintih terluka
hati menangis sengsara
marah bukan kepalang, jiwa tidak tenteram
namun ku sedar ia jua dari tuhan
andai ini hukuman buat diri yang pernah terlupa
akan ku ratib bermunajat padamu ya tuhan
agar cintaku padamu tiada berbolak-bolakan
dan didalam nafas telekuku ku akui dan doakan
atas nama dikau yang bersifat dengan segala kesempurnaan.
Ampunkan aku Ya Tuhan…….
Takdir
Berdiri aku disebuah persimpangan
Jauh dari manusia sunyi dari segala suara
Hanya aku jasadku dan tuhanku
Dan satu nama yg seindah nama dan selembut wajahmu
Detik hati berparangan dengan bisikan azali
Inginku teruskan rasa cintaku padamu
Namun berbalah minda dan benak menyekat segala seleraku
Merantai kaki dan lafaz bicara bibirku
Bukan ku salah pada takdir yg menemukan kita sementara
Tapi itulah sebaik-baik ketentuan bagiku
Diriku dan dirimu jauh berbeda
Harta dan rupa pilihan dipinta yg sunyi dariku
Walau jauh dihati sering berdoa dan berusaha agar hidupku berubah
Mungkin tuhan belum memberikan kepadaku segala rahsia alam ini
Pasti kelak tiba masanya jua
Dan pada rasa cinta kasih dan rindu padamu
Biar ku simpan saja jauh disudut hati
Dan ku yakin dan pasti kau bisa saja tenang dan berbahagia
Disamping kekasihmu yg terlebih dahulu mencintaimu
Namun selamanya kau tetap di jiwaku sayang…
Jauh dari manusia sunyi dari segala suara
Hanya aku jasadku dan tuhanku
Dan satu nama yg seindah nama dan selembut wajahmu
Detik hati berparangan dengan bisikan azali
Inginku teruskan rasa cintaku padamu
Namun berbalah minda dan benak menyekat segala seleraku
Merantai kaki dan lafaz bicara bibirku
Bukan ku salah pada takdir yg menemukan kita sementara
Tapi itulah sebaik-baik ketentuan bagiku
Diriku dan dirimu jauh berbeda
Harta dan rupa pilihan dipinta yg sunyi dariku
Walau jauh dihati sering berdoa dan berusaha agar hidupku berubah
Mungkin tuhan belum memberikan kepadaku segala rahsia alam ini
Pasti kelak tiba masanya jua
Dan pada rasa cinta kasih dan rindu padamu
Biar ku simpan saja jauh disudut hati
Dan ku yakin dan pasti kau bisa saja tenang dan berbahagia
Disamping kekasihmu yg terlebih dahulu mencintaimu
Namun selamanya kau tetap di jiwaku sayang…
Destinasi Cinta
Ku susuri perjalanan jauh ini
Bagaikan jua ku menyusuri perjalanan
ke destinasi cintamu yang rumit dan beronak duri
biarpun empat purnama silih berganti
namun masih belum ku temui satu jawapan pasti darimu
betapa keras dan tebal tembok hatimu
membuat tak bisa ku takluki jiwamu.
Walau ku berada di kelompok keriuhan manusia
Namun hanya kesunyian yang kurasai
Dirimu dan diriku semakin jauh di sana
Hatimu,jiwamu, kasihmu rindumu
Semuanya tiada padaku
Oh tuhan betapa resahnya hatiku..
Bagaikan jua ku menyusuri perjalanan
ke destinasi cintamu yang rumit dan beronak duri
biarpun empat purnama silih berganti
namun masih belum ku temui satu jawapan pasti darimu
betapa keras dan tebal tembok hatimu
membuat tak bisa ku takluki jiwamu.
Walau ku berada di kelompok keriuhan manusia
Namun hanya kesunyian yang kurasai
Dirimu dan diriku semakin jauh di sana
Hatimu,jiwamu, kasihmu rindumu
Semuanya tiada padaku
Oh tuhan betapa resahnya hatiku..
Bumi Palestin Menangis Lagi
Palestin..
Kau hamparkan untukku kisah sejuta kepiluan
Kau bisikkan untukku rasa marah dan dendam
Celakalah Israel dan sekutunya yang meratahmu sakan.
Tiada mengenal lagi pejuang atau orang kebanyakkan.
Palestin..
Kini kau menangis lagi..
Tangisan air mata darah dan rintihan
Siksanya hati ibu-ibu yang kehilangan anak kecil yang masih belum mengerti apa itu peperangan.
Palestin..
Ratiblah dikau pada zat Rabul Alam.
Moga disana nanti pada munajatmu Tuhan kabulkan
Agar dikurniakan tentera suci dari roh jagaan tuhan
Memberikanmu satu kemenangan
Biar si laknat Israel mengerti bahawa bumi Palestin adalah bumi suci bertuan
Palestin..
Majulah dikau.
Memacu kuda-kuda besi dan kibarkan panji-panji Islam
Belalah nasibmu, usah dipedulikan kata orang
Biar darahmu mengalir,biar jasadmu dihentam
Doaku agar roh jihad syuhadakmu bahagia dan tenang tika kembali ke sisi tuhan
Nukilan asmadi ashari@ seruling sepi..
26/01/2009
Kau hamparkan untukku kisah sejuta kepiluan
Kau bisikkan untukku rasa marah dan dendam
Celakalah Israel dan sekutunya yang meratahmu sakan.
Tiada mengenal lagi pejuang atau orang kebanyakkan.
Palestin..
Kini kau menangis lagi..
Tangisan air mata darah dan rintihan
Siksanya hati ibu-ibu yang kehilangan anak kecil yang masih belum mengerti apa itu peperangan.
Palestin..
Ratiblah dikau pada zat Rabul Alam.
Moga disana nanti pada munajatmu Tuhan kabulkan
Agar dikurniakan tentera suci dari roh jagaan tuhan
Memberikanmu satu kemenangan
Biar si laknat Israel mengerti bahawa bumi Palestin adalah bumi suci bertuan
Palestin..
Majulah dikau.
Memacu kuda-kuda besi dan kibarkan panji-panji Islam
Belalah nasibmu, usah dipedulikan kata orang
Biar darahmu mengalir,biar jasadmu dihentam
Doaku agar roh jihad syuhadakmu bahagia dan tenang tika kembali ke sisi tuhan
Nukilan asmadi ashari@ seruling sepi..
26/01/2009
Subscribe to:
Posts (Atom)